GAWAT DARURAT
021 588 5100
OPERATOR
021 588 0911
021 5035 0911
APPOINTMENT CENTER
021 588 0911
REGISTRASI RAWAT INAP
https://bit.ly/PendaftaranRawatInap
Masalah Kosmetik Kulit Yang Umum
08 Sep 2017
MASALAH KOSMETIK YANG UMUM
Dr. Fransiska Tiosudarmin, Sp.KK
Kulit orang Indonesia dengan terdapat beragam etnis, termasuk dalam kelompok kulit berwarna. Karakteristik dan masalah kulit yang dihadapi berbeda dengan orang kulit putih. Persepsi warna kulit sangat subjektif, dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi : pigmentasi, pengelupasan, aliran darah kulit, olah raga fisik, lokasi anatomis tubuh dan pencahayaan.
Masalah kosmetik kulit yang sering ditemui sehari-hari adalah acne vulgaris (jerawat) dan kelainan pigmentasi.
Jerawat dan kulit berminyak
Jerawat dapat disebabkan oleh banyak hal, yang paling sering adalah gangguan hormon, faktor stres, kosmetik dan produk rambut yang menyumbat pori atau komedogenik dan keturunan. Jerawat umumnya berwarna pink atau kemerahan.
Tampilan jerawat meliputi komedo terbuka dan tertutup, papul, pustul, nodul dan kista.
Jerawat umumnya disebabkan karena :
- Produksi sebum yang berlebihan.
Sebum diproduksi oleh kelenjar sebacea. Produksi sebum dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, genetik dan lokasi tubuh. Secara umum kulit wajah kita dibagi menjadi 3 tipe yaitu berminyak, normal atau kering. Produksi sebum yang berlebihan ditandai oleh pori-pori yang besar, jerawat, kulit kepala yang berminyak.
- Keratinisasi yang abnormal sehingga terjadi penyumbatan pori-pori
- Bakteri Propionibacterium acnes
- Radang
Seseorang dengan kulit berwarna lebih beresiko untuk mengalami hiperpigmentasi post inflamasi (HPI) dan keloid post acne. Dokter Spesialis Kulit akan menyesuaikan terapinya sehingga komplikasi yang mungkin timbul lebih minimal, namun berefek maksimal dalam menghilangkan acne.
Beberapa pilihan terapi yang sering dilakukan :
- Tindakan : peeling superfisial (terutama yang mengandung asam salisilat), acne surgery, microneedling, injeksi untuk kista akne, terapi sinar.
- Obat-obat topikal yang mengandung di antaranya: tretinoin, asam glikolat, asam azeleik, asam salisilat, niacinamide, sulfur, antibiotik.
- Obat oral dapat berupa antibiotik, isotretinoin, kontrasepsi oral, obat untuk mengatasi problem hormonal.
Kelainan pigmentasi
Karakteristik unik kulit berwarna adalah reaktivitas dari melanosit dan kecenderungan terjadinya hiperpigmentasi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan melanin di epidermis dan respon melanosit terhadap perlukaan dan sinar matahari.
Kelainan pigmentasi yang paling sering ditemui di kulit orang Asia adalah melasma dan hiperpigmentasi post inflamasi (HPI).
Melasma biasanya terjadi di wajah secara simetris namun penyebab pastinya masih belum diketahui. Banyak faktor diduga menjadi penyebab kondisi ini, diantaranya : genetik, sinar matahari, penggunaan kontrasepsi oral, hormone replacement therapy, obat-obatan oral tertentu (misalnya yang mengandung DHEA, obat anti kejang).
Hiperpigmentasi post inflamasi (HPI) ditandai oleh peningkatan pigmentasi kulit yang disebabkan oleh proses inflamasi/peradangan.
Melasma dan HPI dapat mengenai lapisan epidermis, dermis maupun keduanya. Kondisi ini membutuhkan kesabaran dan kerjasama dari pasien dan dokter untuk mencapai hasil yang baik.
Penggunaan tabir surya (sunscreens) yang memblok sinar UVA dan UVB (minimal SPF 30) sangat lah penting. Selain itu pasien dianjurkan untuk menghindari matahari; memakai topi, payung, pakaian yang melindungi kulit. Apabila banyak berkeringat atau bermain air disarankan untuk mengulangi olesan tabir surya setiap 2 jam.
Pada kebanyakan kasus diperlukan kombinasi terapi yang terdiri dari:
- Terapi topikal, meliputi hidrokuinon, tretinoin, bisa bersama obat anti inflamasi; asam azeleik, asam kojik, arbutin, asam glikolik, niacinamide, antioksidan, dll
- Terapi oral seperti antioksidan, asam tranexamic, dll
- Injeksi, dapat berupa vitamin C, asam tranexamic, dll
- Treatment peeling kimiawi, microneedling, mikrodermabrasi; IPL, laser (test spot dahulu)
- Kamuflase kosmetik
Keunggulan dan resiko dari semua tindakan harus didiskusikan dengan dokter.
Konsultasikan dengan dokter Spesialis Kulit yang memang berkompeten untuk menangani kondisi ini.