GAWAT DARURAT
021 588 5100
OPERATOR
021 588 0911
021 5035 0911
APPOINTMENT CENTER
021 588 0911
REGISTRASI RAWAT INAP
https://bit.ly/PendaftaranRawatInap
Hidup Lebih Baik Dengan Tekanan Darah Terkontrol
27 Sep 2016
Gaya hidup penduduk metropolitan saat ini berbeda dibandingkan dulu. Gaya hidup serba instan termasuk dalam hal pangan sehari-hari mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat pula. Salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui pada penduduk Jakarta adalah hipertensi. Menurut Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013, ditemukan angka kejadian hipertensi pada usia 18 tahun keatas sebesar 25,8%. Hipertensi atau darah tinggi adalah suatu keadaan dimana ditemukan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan/atau tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Jumlah penderita hipertensi di Indonesia cukup tinggi. Hipertensi merupakan silent killer, hal ini disebabkan oleh gejala yang tidak selalu sama pada masing-masing individu.
Apakah saya beresiko mengalami hipertensi?
Berikut ini adalah faktor resiko seseorang mengalami hipertensi:
- Riwayat hipertensi pada keluarga
- Usia lebih dari 55 tahun untuk pria dan 65 tahun untuk wanita
- Menderita kencing manis atau diabetes melitus
- Mengalami peningkatan kadar kolesterol (terutama kolesterol total dan kolesterol LDL) serta kadar HDL yang rendah
- Menderita penurunan fungsi ginjal
- Riwayat gangguan peredaran darah ke otak pada keluarga seperti stroke pada usia kurang dari 55 tahun untuk laki-laki dan kurang dari 65 tahun untuk wanita
- Kegemukan
- Kurang olahraga
- Alkohol
- Merokok
Jika tekanan darah saya tinggi, apakah hipertensi yang saya alami termasuk berat?
Tekanan darah manusia dapat diukur dengan menggunakan pengukur tekanan darah raksa maupun digital. Berat ringannya tekanan darah, bergantung pada Sistolik (batas atas) dan Diastolik (batas bawah) seperti pada tabel dibawah ini.
Klasifikasi Tekanan Darah |
Sistolik (mmHg) |
Diastolik (mmHg) |
Normal |
<120 |
dan <80 |
Prehipertensi |
120-139 |
atau 80-89 |
Hipertensi stage I |
140-159 |
atau 90-99 |
Hipertensi stage II |
³160 |
atau ³100 |
Kapan saya harus mengecek ulang tekanan darah saya?
Cek ulang tekanan darah sebaiknya dilakukan setiap hari untuk mengontrol tekanan darah, dan disarankan untuk mencatat perkembangan tekanan darah sehari-hari pada suatu catatan pribadi. Namun jika tidak sempat atau tidak tersedia pengukur tekanan darah, minimal lakukan pemeriksaan ulang tekanan darah dengan menggunakan standar di bawah ini
Status Tekanan Darah |
Rekomendasi Pemeriksaan Tekanan Darah Ulang |
Normal |
Cek ulang dalam 2 tahun |
Prehipertensi |
Cek ulang dalam 1 tahun |
Hipertensi stage I |
Konfirmasi tekanan darah dalam 2 bulan |
Hipertensi stage II |
Evaluasi tekanan darah dalam waktu 1 bulan, boleh dilakukan terapi selama 1 minggu dan lakukan evaluasi ulang tergantung dari komplikasi dan keadaan penderita |
Kapan saya harus memulai minum obat anti hipertensi? Target tekanan darah yang harus dicapai?
Obat antihipertensi dikonsumsi apabila ditemukan adanya tekanan darah sistolik yang melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolic yang melebihi 90 mmHg setelah dilakukan pengaturan pola hidup. Menurut panduan hipertensi, target tekanan darah diastolic bagi pasien yang tidak menderita diabetes mellitus atau kencing manis adalah tekanan darah dibawah 140/90 mmHg, namun bagi penderita diabetes mellitus, target tekanan darah adalah dibawah 130/80 mmHg.
Dalam menjaga tekanan darah, apakah cukup hanya dengan konsumsi obat secara rutin?
Individu dengan resiko tinggi, diharapkan berusaha untuk mencegah atau menunda peningkatan tekanan darah dengan cara mengubah pola hidup. Perbaikan life style yang disarankan adalah
- Penggunaan garam dalam masakan sebaiknya tidak lebih dari ¼-½ sendok teh (6 gram/hari)
- Menurunkan berat badan
- Mengurangi rokok dan minuman beralkohol
- Menghindari makanan bernatrium tinggi seperti makanan instan dalam kemasan, penyedap masakan (seperti monosodium glutamate), kaldu blok, saus, kecap manis maupun asin
- Olahraga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x per minggu
- Cukup istirahat (6-8 jam)
- Mengendalikan stress.
Apa akibatnya jika saya tidak minum obat anti hipertensi secara rutin?
Obat anti hipertensi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan menunda terjadinya komplikasi yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal.
Apakah benar obat anti hipertensi harus diminum terus menerus? Serta apakah dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal apabila dikonsumsi secara terus menerus?
Obat anti hipertensi harus diminum terus menerus untuk menghambat terjadinya komplikasi akibat hipertensi serta menjaga kestabilan tekanan darah. Penggunaan obat anti hipertensi menghambat terjadinya komplikasi termasuk komplikasi kerusakan pada ginjal, sehingga dalam dosis yang tepat dan jenis yang tepat akan aman jika dikonsumsi terus menerus.
Obat anti hipertensi seperti apa yang harus saya minum untuk menurunkan tekanan darah saya?
Obat antihipertensi terdiri dari beberapa golongan. Penentuan golongan dilakukan oleh dokter. Masing-masing manusia unik dan memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Obat antihipertensi orang A dan orang B mungkin dapat berbeda walaupun tekanan darah hampir sama. Konsultasikan kepada dokter spesialis anda mengenai golongan obat anti hipertensi yang cocok untuk Anda.
Kontrol tekanan darah Anda mulai hari ini demi masa depan yang lebih baik.
Narasumber : dr. Margareth Gracia (Dokter Umum RS. Pantai Indah Kapuk).