GAWAT DARURAT
021 588 5100
OPERATOR
021 588 0911
021 5035 0911
APPOINTMENT CENTER
021 588 0911
REGISTRASI RAWAT INAP
https://bit.ly/PendaftaranRawatInap
MENGENAL LEBIH DEKAT Tentang OPERASI ARTROSKOPI, ARTROPLASTI Dan PASANG PEN PadaKESEHATAN SENDI LUTUT
27 Sep 2016
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak semakin berkurang sehingga wajar terjadi penurunan fungsi jaringanpada usia lanjut. Penurunan fungsi ini juga terjadi pada otot, sendi dan tulang disekitar lutut yang seringkali disertai rasa nyeri, sehingga muncul kata kata: “...wahhh, sendi dengkul lu mulai kopong....”. Masyarakat sering mengartikan nyeri sendi ini sebagai masalah keropos tulang (osteoporosis) atau sendi aus (osteoartrosis) atau rematik sendi atau nyeri asam urat........
Nyeri lutut osteoporosis disebabkan olehgangguan metabolik tulang sehingga terjadi penurunan kepadatan tulang. Sedangkan nyeri lutut osteoartritis (OA) disebabkan oleh inflamasi atau radang sendi didalam proses pengausan atau sendi menjadi tua. Gambaran radiologi OA ditandai dengan penyempitan celah sendi lutut danmunculnya tulang tulang baru berbentuk taji yang dianggap sebagai “pengapuran”. Nyeri lutut rematik (Rhematoid Arthritis)adalah suatu penyakit sistemik imunologis yang mengaktifkan proses peradangan sehingga merusak persendian dalam tubuh dengan hebat(reaksi autoimun). Hal ini sering terjadi pada wanita, baik muda maupun tua. Sedangkan nyeri lutut asam urat(Gouty Arthritis) disebabkan oleh gangguan metabolik enzim sehingga terjadi penumpukan garam asam urat di darah dan jaringan dalam bentuk kristal.
Sendi lutut yang sehat terdiri atas lapisan tulang rawan (chondral) yang solid dan licin pada ujung tulang femur, tibia dan patella dengan struktur meniskus yang terletak diantara femur dan tibiayang berfungsi sebagai bantalan penyekat. Sedangkan stabilitas sendi ditentukan selain oleh meniskus, juga terutama oleh empat ligamen utama sendi lutut ditambah dengan struktur extensor lutut yaitu tendon quadriceps dan ligament patella,yang secara harmonis bersama sama mengikat antara femur, patella dan tibia. Struktur meniskus dan ligamen dibentuk oleh jaringan ikat kolagen yang solid dan kenyal. Ada empat ligament utama yang memastikan stabilitas sendi lutut sebagai penyangga tubuh dan sekaligus memastikan gerakan tetap lentur tetapi stabil pada posisinya ketika berlari atau meloncat. Sendi lutut yang sehat memungkinkan pergerakan harmonis tanpa nyeri antara tulang femur, tibia dan patella.
Gambaran radiologi OA lutut sering ditemukan dengan frekuensiyang meningkat seiring dengan bertambahnya usia, dari 30% pada umur <70 tahun sampai 50% pada umur >80 tahun, dimana subjek wanita lebih banyak dari pada pria. Gejala yang paling sering muncul adalah nyeri, bengkak dan keterbatasan gerak lutut akibat inflamasi dankerusakan meniskus dan lapisan tulang rawan. Terdapat berbagai sebab OA, namun penyebab OA lutut yang paling sering adalah penuaan (degeneratif), cedera dan autoimun (rematik). Ketiga penyebab tersebut mengakibatkan kerusakan dan pengikisan tulang rawan sendi sehingga terjadi kontak langsung antara tulang femur, patella dan tibia. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan kaku ketika bergerak atau bertumpu.
Tidak semua keadaan diatas memerlukan tindakan operasi. Berdasarkan hasil pemeriksaantanya jawab, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium, radiologi (RX),Bone Mineral Density(BMD), dan MRI serta CT scan akan ditentukan diagnosis dan cara pengobatannya, berdasarkan derajat keparahan penyakitnya.
Pengobatan non-operatif selalu mengawali setiap tindakan. Tindakan operasi penggantian sendi (ARTROPLASTI) ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita artritis derajat 3 dan 4, dimana pengobatan konservatif sudah tidak memberikan hasil. Sehingga pasien yang sudah putus asa menderita sakit lutut dan susah bergerak terasa mendapatkan kehidupan baru yang bebas beraktivitas setelah menjalankan operasi ini. Pada keadaan artritis derajat 2 yang disertai dengan kerusakan meniskus bisa dilakukan tindakan operasi pembersihan dan perbaikan struktur sendi dengan caraARTROSKOPI.Sedangkan pada keadaan tulang yang patah diperlukan operasi penyambungan tulang dengan caraPASANG PEN (open reduction internal fixation= ORIF).Semua tindakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan cara memperbaiki fungsi sendi dan tulang.
Artroskopi
Artroskopi adalah suatu tindakan diagnostik dan terapi yang bertujuan melihat (-skopi) ke dalam sendi (artros-) untuk memperbaiki berbagai kerusakan yang ditemukan. Hal ini lazim dilakukan terutama pada sendi lutut.
Artroskopi dikerjakan dengan cara melakukan sayatan kecil kemudian memasukan instrumen seukuran pensil terdiri dari kamera dan lampu untuk melihat struktur dalam sendi. Cahaya dapat ditransmisikan melalui serat optik pada ujung artroskop untuk dimasukan dalam sendi. Intrumen itu kemudian disambungkan ke monitor sehingga dokter dan pasien (yang terbius separuh badan) dapat melihat bagian dalam sendi.
Tindakan artroskopi berguna pada keadaan cedera akut atau kronis yang disebabkan karena kerusakan meniscus, ligamen atau lapisan tulang rawan dari femur, tibia dan patella. Dengan melakukan artroskopi, dokter dapat menentukan derajat kerusakan didalam sendi. Untuk meniskus yang robek, bisa dilakukan perbaikan dengan cara menjahit atau menggunting robekan tersebut. Sedangkan untuk ligamen yang robek, bisa dilakukan prosedur rekonstruksi untuk menyambung atau membuat ligamen yang baru dari donor.
Artroplasti
Artroplasti adalah prosedur operasi untuk mengembalikan fungsi sendi yang terganggu dengan cara mengganti lapisan sendi yang aus dengan lapisan buatan. Operasi ini sangat sering dilakukan untuk kasus OA lutut stadium 3 dan 4 dimana sudah terjadi kerusakan berat lapisan tulang rawan sendi. Tindakan ini dilakukan ketika terapi konvensional dengan obat, fisioterapi atau suntik infiltrasi gagal mengatasi rasa nyeri sendi serta disabilitas pasien.
Tergantung dari indikasinya, ada dua jenis tindakan artroplasti, yaitu Total Knee Replacement (TKR) dan Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA).
Tindakan artroplasti pada lutut (TKR) dilakukan dengan cara membuang lapisan tulang rawan lutut yang rusak setebal 8 milimeter kemudian menggantinya dengan lapisan implan. Implan yang dipakai terdiri dari bagian inert yang terbuat dari titanium atau cobalt-chromium atau ceramic dan bagian plastik yang terbuat dari ultra high molecular weight polyethylene. Apapun pilihan bahan implannya, semuanya harus memenuhi kriteria biokompatibel, kuat, fleksibel, serta dapat bergerak dengan licin, dan tetap bertahan pada strukturnya pada periode waktu yang lama. Menurut penelitian, implan pada tindakan artroplasti dapat bertahan selama 20 tahun dengan mempertahankan fungsinya sekitar 96%.
Pada UKA, penggantian lapisan lutut hanya dilakukan pada satu kompartemen sendi lutut yang rusak saja, dengan syarat bila kompartemen yang lain benar sehat dan ligamen sendi lutut yang utuh. Hal ini bisa dilihat dengan MRI lutut. UKA merupakan prosedur yang belakangan ini populer dilakukan. Dengan daerah operasi yang lebih kecil, sayatan yang dibuat juga lebih pendek sehingga lama operasi lebih singkat dengan jumlah perdarahan yang minimal. Karena rasa nyeri yang lebih ringan, pasien sudah mampu berjalan mandiri keesokan harinya sehingga durasi hospitalisasi bisa lebih singkat dibanding tindakan TKR.
Pasang Pen (ORIF)
Patah tulang dibagian atas atau bawah sendi lutut sering terjadi terutama pada wanita lanjut usia akibat trauma ringan. Patah tulang jenis ini disebut fraktur patologis karena kondisi tulang yang sudah keropos akibat penyakit yang diderita sebelumnya. Penyebab utama fraktur patologis adalah osteoporosis, namun juga dapat terjadi pada penyakit penyakit lain seperti kanker ganas tulang, infeksi tulang, kelainan tulang bawaan dan kista tulang.
Patah pada bagian tulang tersebut akan menyebabkan lutut menjadi bengkok dan bengkak serta menimbulkan nyeri ketika bergerak. Untuk memperbaiki patah tulang ini, perlu dilakukan tindakan operasi open reduction internal fixation (ORIF), yaitu mengembalikan tulang ke posisi semula dan mem-fiksasi nya dengan menggunakan implan plate and scews atau nail. Jenis implan yang dipakai akan disesuaikan dengan jenis patah tulang walaupun tujuan pemakaiannya sama yaitu mengembalikan posisi tulang serta membuatnya stabil.
Masa Penyembuhan
Tindakan-tindakan operasi lutut tersebut memerlukan rawat inap terutama untuk mengawasi perdarahan luka operasi dan atau melakukan rehabilitasi medis. Pasca-operasi, pasien harus disiplin mengikuti anjuran dari dokter sesuai keadaan penyakitnya, apakah harus total bedrest atau harus segera bergerak. Fisioterapi ini dimaksudkan agar pasien mengerti dan belajar cara latihan penguatan otot dan cara berjalan yang baik secara mandiri atau dengan tongkat ketika keluar rumah sakit.
Untuk suatu tindakan TKR, pasien perlu menjalani rawat inap selama 7 hari. Perawatan ini termasuk pemeriksaan pre-operasi, tindakan operasi, dan perawatan pasca-operasi. Hari ke-3 pasien sudah dilatih berjalan dengan bantuan tongkat/walker oleh bagian rehabilitasi medis, dan di hari ke-7 sudah diijinkan untuk rawat jalan. Kontrol dipoli rawat jalanpada hari ke-14 untuk angkat jahitan dan pada hari ke-30 untuk X-ray ulang. Pasien diharapkan sudah beraktivitas normal di minggu ke-4.
Dalam kasus rekonstruksi ligamen lutut, pasien diizinkan berjalan full weight bearing tetapi ligamen baru yang terpasang harus terproteksi dan tidak boleh ditekuk (fleksi) selama satu bulan. Sedangkan pada ORIF kasus patah tulangdisekitar sendi lutut, pasien diizinkan berjalan non weight bearing. Pada kasus tertentu, tindakan ORIF perlu disertai pemasangan gipssampai terbentuk tulang baru yang lebih padat. Sendi lutut yang kembali sehat akan menopang aktivitas semula pasien sehingga dapat menjalani kehidupan yang nyaman dan produktif.