UNDUH JADWAL DOKTER

Cari Dokter

Spesialis
 

Nama


bergabung di komunitas kami

GAWAT DARURAT

021 588 5100

OPERATOR
021 588 0911
021 5035 0911

APPOINTMENT CENTER
021 588 0911

REGISTRASI RAWAT INAP

https://bit.ly/PendaftaranRawatInap

 


Berita » Hiperaktivitas (GPPH) Atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)

Hiperaktivitas (GPPH) Atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)

29 Oct 2013





Apa yang perlu diketahui dengan Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)

 

Gangguan pemusatan perhatian dan/hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan psikiatrik yang paling banyak dijumpai pada anak usia sekolah dasar. Anak dengan GPPH tidak jarang mengalami kegagalan memenuhi berbagai tugas dan tanggung jawabnya karena terjadi disfungsi pada aspek monitoring, persepsi, memori, dan kontrol motoriknya. Banyak teori yang berusaha untuk menjelaskan hal ini dengan berbagai kelemahan dan kekuatannya. Namun, hampir semuanya setuju bahwa fokus kelainan pada GPPH adalah bersumber pada kompleksitas dimensi fungsi kognitif dan metakognisi anak. Dengan demikian, anak dengan GPPH seringkali menunjukkan adanya defisit dalam proses perencanaan, monitor, dan regulasi perilaku. Oleh karena itu, Ied Virginia Douglas menyatakan bahwa GPPH sebenarnya merupakan suatu bentuk gangguan regulasi diri dengan dampak yang cukup berat terhadap fungsi anak sehari-hari.

Etiologi/ penyebab GPPH sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Walaupun demikian, sudah banyak studi yang mencoba menerangkan latar belakang perubahan, baik pada struktur maupun pada fungsi otak dari anak yang mengalami gangguan ini. Dalam tahun-tahun terakhir ini banyak penelitian yang mengemukakan keterlibatan area fronto-striatokortikal sebagai salah satu sistem yang banyak berperan terhadap terjadinya GPPH. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa area korteks prefrontal dan basal ganglia merupakan dua area yang mempunyai keterlibatan besar dalam mengontrol emosi, fungsi kognitif, fungsi eksekutif, dan perilaku seseorang, tidak terkecuali pada anak.

 

Pemberian obat pada anak dengan GPPH

GPPH adalah gangguan yang bersifat heterogen dengan manisfestasi klinis yang beragam. Sampai saat ini belum ada satu jenis terapi yang dapat di akui untuk menyembuhkan anak dengan GPPH secara total. Berdasarkan evidence based, dan National Intistute of Mental Health, serta organisasi professional lainnya di dunia seperti AACAP (American Academy of Child and Adolescent Psychiatry), penanganan anak dengan GPPH yang terbaik adalah dengan pendekatan komprehensif berdasarkan prinsip pendekatan yang multidisiplin.

Dengan pendekatan ini maka anak selain mendapatkan terapi obat, juga diberi terapi perilaku, terapi kognitif dan latihan keterampilan sosial. Disamping itu perlu pula  memberikan psikoedukasi kepada orang tua, pengasuh serta guru yang sehari-harinya berhadapan dengan anak tersebut.

 

Tujuan utama dari penanganan anak dengan GPPH adalah;

  • Memperbaiki pola perilaku dan sikap anak dalam menjalankan fungsinya sehari-hari terutama dengan memperbaiki fungsi pengendalian diri.
  • Memperbaiki pola adaptasi dan penyesuaian sosial anak sehingga terbentuk suatu kemampuan adaptasi yang lebih baik dan matang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

 

 

Terapi psikofarmaka pada anak dengan  GPPH

Pemberian obat pada anak dengan GPPH sudah dimulai sejak kurang lebih 50 tahun yang lalu. Obat yang merupakan pilihan pertama adalah obat golongan psikostimulan. Dikenal ada 3 macam obat golongan psikostimulan, yaitu

  • Golongan metilfenidat hidroklorida (satu-satunya yang dapat ditemukan di Indonesia)
  • Golongan Deksamfetamin
  • Golongan Pemolin

 

Skrining GPPH untuk anak usia sekolah dasar

 

Pernyataan

Tidak sama sekali

(0)

Sekali -sekali

(1)

Cukup sering

(2)

Hampir selalu

(3)

1.Tidak kenal lelah, atau aktivitas berlebihan

 

 

 

 

2. Mudah menjadi gembira, impulsif

 

 

 

 

3. Mengganggu anak-anak lain

 

 

 

 

4.Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, selang waktu perhatiannya pendek

 

 

 

 

5.Menggerak-gerakan anggota badan atau kepala secara terus menerus

 

 

 

 

6.Perhatian kurang, mudah teralihkan

 

 

 

 

7.Permintaan harus segera terpenuhi, mudah menjadi frustrasi

 

 

 

 

8. Sering dan mudah menangis

 

 

 

 

9. Suasana hatinya berubah dengan cepat dan drastis

 

 

 

 

10. Ledakan kekesalan, tingkah laku eksplosif

 

 

 

 

 

Jika nilai ≥ 12 maka dicurigai kemungkinan mengalami GPPH

 

 

Pendekatan psikososial pada penanganan anak dengan GPPH

  1.  Pelatihan keterampilan sosial bagi anak dengan GPPH dengan tujuan agar anak dengan GPPH dapat  lebih mengerti norma-norma sosial yang berlaku sehingga mereka dapat berperilaku serta bereaksi sesuai dengan norma yang ada dan dapat berinteraksi dengan lebih optimal
  2. Edukasi bagi orang tua agar orangtua dapat mengerti latar belakang gejala GPPH yang ada pada anak mereka sehingga mereka dapat bereaksi dengan lebih sesuai dan memberikan respons yang lebih adekuat (lihat bagian peran orangtua dalam mengembangkan potensi anak dengan GPPH)
  3. Edukasi dan pelatihan bagi guru, pelatihan dan edukasi ini bertujuan;
  • Mengurangi terjadinya stigmatisasi pada anak dengan GPPH di sekolah, sehingga menghindari adanya anggapan buruk terhadap anak-anak ini, misalnya cap sebagai anak nakal, bandel atau malas, dsb. 
  • Meningkatkan  kemampuan guru dalam berempati terhadap perilaku dan reaksi emosi anak didik mereka yang mengalami GPPH (lihat peran guru dalam penanganan anak dengan GPPH)
  1. Kebutuhan akan kelompok dukungan keluarga (family support group). Kelompok ini merupakan kelompok orangtua yang mempunyai anak dengan GPPH yang bertujuan;
  • Meningkatkan daya penyesuaian keluarga sehingga dapat be reaksi yang lebih positif terhadap anak mereka.
  • Agar orangtua mendapatkan dukungan emosional dari sesama orang tua lainnya, serta mengurangi penderitaan yang di alami dan belajar dari pengalaman praktis dari para orang tua lainnya dalam menangani berbagai masalah yang mungkin dihadapi baik oleh anak maupun mereka sebagai orang tua. 
  • Kelompok ini umumnya difasilitasi oleh tenaga profesional yang sudah mempunyai pengalaman dalam bekerjasama dengan anak GPPH beserta keluarganya.
  • Pertemuan dapat dilakukan satu atau dua atau tiga bulanan, atau lebih (tergantung keperluan dan sumber daya yang ada). Setiap pertemuan sebaiknya diisi dengan pembahasan satu atau lebih topik yang berkaitan dengan GPPH, tatalaksana, pendidikan, dan keluarga secara praktis.

Dalam kelompok ini setiap anggotanya mempunyai kesempatan untuk mengemukakan permasalahannya maupun pendapat mereka secara bebas dan fasilitator akan membantu untuk menjelasakan atau menyelesaikan permasalahan yang tidak terselesaikan dalam diskusi sesama orangtua tersebut.

 

Pemantau secara dini dan berkala segala aspek dari pertumbuhan dan perkembangan bayi - anak akan memperbesar kemungkinan anak untuk dapat mempertahankan kualitas hidup yang lebih optimal.

Klinik Tumbuh Kembang RS. PANTAI INDAH KAPUK ditangani oleh sebuah Tim tumbuh Kembang yang terdiri dari dokter spesialis dan terapis yang berkecimpung dalam bidang tumbuh kembang anak, antara lain :

•   Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Anak

•   Dokter Spesialis Saraf Anak

•   Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis

•   Psikolog

•   Ahli Terapi Fisik / Fisioterapi

•   Ahli Terapi Okupasi

•   Ahli Terapi Wicara

Penilaian ( assesment ) akan dilakukan pada semua bayi - anak dengan keluhan tumbuh kembang oleh sebuah tim dokter sesuai dengan kebutuhan anak.

 

 

 

Dr. Tjin Wiguna, Sp.KJ (K)

Psikiatri RS Pantai Indah Kapuk